Monday, October 5, 2015

Contoh Makalah TeknoPen (HAKIKAT KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu pendidikan berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan teknologi digital berdampak besar terhadap segala bidang, termasuk pendidikan. Pendidikan formal di sekolah di Indonesia sedang giat-giatnya
digalakkan. Fenomena menunjukkan adanya kesenjangan persepsi dan kemampuan dari SDM pendidik dan tenaga kependidikan.
Ada tiga kategori pendidik, pengajar, disebut juga sebagai guru, instruktur, trainer dan sebagainya yang biasanya sering menyajikan materi tertentu sesuai dengan keahlian. Teknologi pendidikan menjadi salah satu dari tenaga kependidikan yang hadir untuk mendukung tenaga pendidik.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi rumusan masalah adalah:
a.        Apa pengertian dari Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran ?
b.  Apa yang dimaksud dengan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian ?
c.       Bagaimana latar belakang sejarah definisi teknologi pendidikan ?
C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahsan teknologi pendidikan ini adalah:
a.       Untuk mengetahui pengertian dari Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran.
b.      Untuk mengetahui pengertian dari desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian.
c.       Untuk mengetahui latar belakang sejarah definisi teknologi pendidikan.


BAB II
HAKIKAT KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

A.    Pengertian Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran
Secara umum, teknologi dirumuskan sebagai, “technology is simply the application of knowledge to solve problems or invent useful tools”. Adapun dari situs Wikipedia, the free encyclopedia teknologi diartikan sebagai, “… is the usage and knowladge of tools, tehniques, crafts, system or methods of organization.” Dari kedua definisi ini, dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam bentuk peralatan, teknik, dan kerajinan.
Secara umum, “Tekologi Pendidikan” dan “Teknologi Pembelajaran” merupakan dua kata yang bersinonim. Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “Teknologi Pendidikan” maupun “Teknologi Pembelajaran”.
AECT (1977); juga membedakan “Teknologi Pendidikan” dengan “Teknologi Pembelajaran” dan “Teknologi dalam Pendidikan” tergantung dari lingkup masing-masing. Istilah “teknologi pendidikan” digunakan untuk menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyangkut segala aspek pemeahan permasalahan belajar melalui proses yang rumit dan saling berkaitan. Dengan demikian “Teknologi Pendidikan” mencakup pengertian belajar melalui media massa serta sistem pengelolaan (management).
“Teknologi dalam Pendidikan”  digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan (suppport system for education) seperti pelaporan nilai, penjadwalan dan keuangan. “Teknologi Pembelajaran” didefinisikan sebagai bagian (subset) dari Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksi (pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (purposive) dan terkendali (controlled) saja.
Salah satu definisi Teknologi Pembelajaran yang komprehensif adalah definisinya Robert Gagne yang mengatakan bahwa Teknologi pembelajaran berhubungan dengan studi dan penciptaan kondisi belajar yang berhasil guna.
Definisi 1994 menjelaskan tentang teknologi pembelajaran dalam definisi hasil revisi; Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemamfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.
B.     Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Penilaian
Kawasan Desain: proses untuk menentukan kondisi belajar, meliputi desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran, karakteristik, dan lain-lain.
1.      Desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistemik untuk: a) penganalisisan (proses perumusan yang akan dipelajari); b) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya); c) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan belajar); d) pelaksanaan atau aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi); dan e) penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
2.      Desain pesan, yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima pesan, dengan memerhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi, dan daya tangkap.
3.      Strategi pembelajaran, yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran.
4.      Karakteristik peserta didik, yaitu aspek latar belakang pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektifitas proses belajarnya, mencakup keadaan sosio-psiko-fisik peserta didik.
Kawasan pengembangan: proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Mencakup banyak variasi teknologi seperti teknologi cetak, teknologi AV, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.
1.      Teknologi cetak menjadi awal dari kemunculan teknologi lain (AV, berbasis komputer atau terpadu). Pengertian umum teknologi cetak ini adalah, “cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografi”.
2.      Teknologi audiovisual. Menurut batasannya, “teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan audio dan visual”.
3.      Teknologi berbasis komputer. Berdasarkan definisinya, “teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan enggan menggunakan perangkat yang bersumber mikroprosesor.”
4.      Teknologi terpadu: cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan oleh komputer”.
Kawasan pemanfaatan: aktifitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Meliputi pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusionalisasi, kebijakan dan regulasi.
1.      pemanfaatan media, dengan batasan “…penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar “. Dalam hal ini, urutan, karakter peserta didik, lingkungan belajar merupakan beberapa aspek yang harus diperhatikan.
2.      Difusi inovasi, “…proses melalui strategi yang sederhana dengan tujuan untuk diadopsi”. Tujuan difusi inovasi ini adalah agar suatu medium dapat diterima dan digunakan dalam pembelajaran sehari-hari, tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
3.      Implementasi dan pelembagaan merupakan, “…penggunaan bahan dan strategi pembelajarn dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan).
4.      Kebijakan dan regulasi sebagai aturan dan tindakan nyata dari pengguna atau dari pembuat keputusan untuk menerima inovasi (dalam teknologi pembelajaran).
Kawasan pengelolaan: meliputi pengelolaan TP melalui perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan supervisi. Pekerjaan pengelolaan itu dimulai dari administrasi pusat media, program media, dan pelayanan pemanfaatan media. Pengelolaan meliputi: 1) pengelolaan proyek, yaitu memimpin pekerjaan yang harus selesai dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, proyek pengembangan suatu produk pembelajaran tertentu; 2) pengelolaan sumber, yaitu mengatur bagaiman memanfaatkan dengan optimal sumber yang ada; 3) pengelolaan sistem penyampaian, agar suatu medium sampai, atau dapat dijangkau oleh pengguna sekaligus menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak, termasuk cara menggunakannya, dan 4) pengelolaan informasi, yaitu bagaimana agar informasi dapat diterima, dan dapat menghasilkan perubahan atas kurikulum dan desain pembelajaran.
Kawasan penilaian: proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Pembelajaran adalah kegiatan mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Kawasan penilaian beranjak dari 1) Analisi masalah; 2) pengukuran acuan patokan (criteria-referenced test); 3) evaluasi formatif yanf bermanfaat untuk pengembangan progra dan produk pembelajaran; serta 4) evaluasi sumatif.
C.    Latar Belakang Sejarah Definisi Teknologi Pendidikan
Saettler (1990) mengakui telah mengalami kesukaran dalam mengidentifikasi sumber dari istilah ”Teknologi Pendidikan”. Tidak jelas siapa yang pertama menggunakan istilah teknologi pendidikan..                                                                                                                                
Kita mempunyai bukti bahwa Franklin Bobbitt dan W. W. Charters menggunakan educational engineering (rekayasa pendidikan) pada tahun 1920-an. Pengarang pertama kali mendengarkan istilah teknologi pendidikan digunakan oleh W. W. Charters dalam wawancara dengannya pada tahun 1948…. Almarhum James D. Finn menggunakan istilah Teknologi Pembelajaran pada penerbitan pertama dari technological development Project yang disponsori NEA pada tahun 1963. namun fokusnya pada saat itu adlah aplikasi komunikasi audio visual.
Pakar pendidikan seperti John Dewey (1916), Willian Heard Kilpatrick (1925) dan W. W. charters (1945) telah meletakkan dasar gagasan tentang teknologi pendidikan. Tetapi teknologi modern terutama adalah gagasan yang timbul setelah perang dunia kedua. Sekalipun proses definisi Teknologi pembelajaran berakar dari praktek pendidikan dalam era kemajuan, namun pendapat umum menganggap bahwa Teknologi Pembelajaran tumbuh dari gerakan komunikasi audiovisual.
Teknologi pendidikan semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yakni penggunaan peralatan, media dan sarana untuk tujuan pendidikan. Jadi, artunya sama dengan ungkapan mengajar dengan alat bantu audiovisual. Bidang ini merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu , media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran, dan pendekatan sistem untuk pendidikan. Dua orang tokoh, Edgar Dale dan James Finn pantas mendapat penghargaan karena sumbangan mereka yang besar dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran modern dan perumusan awal dari definisinya.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemamfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar.
2.      Desain, Pengembangan, pemanfaatan, Pengelolaan dan penilaian merupakan kawasan teknologi pendidikan yang merupakan suatu realisasi dari definisi dari bidang teknologi pembelajaran.
B.     Saran
Setelah mempelajari tentang aspek dasar dari teknologi pembelajaran, maka diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk dapat menguasai bidang ini yang nantinya dapat membantu seorang guru a proses belajar mengajar.



Share this article

0 komentar:

Post a Comment

Reffhi Bahrizal

 
Copyright © 2014 Cerita Dunia • All Rights Reserved.
Distributed By Free Blogger Templates | Template Design by BTDesigner • Powered by Blogger
back to top